Informasi Sistem Pendidikan Jerman. Informasi ini bertujuan untuk memberikan wawasan bagi peserta didik di Indonesia maupun Guru-guru. Bagi guru-guru yang mengajar di sekolah, mudah-mudahan informasi ini dapat dijadikan koreksi mengenai kekurangan dari sistem pendidikan di Indonesia. Bagi peserta didik yang ingin melanjutkan kuliah ke luar negeri, informasi mengenai sistem pendidikan di luar negeri dapat digunakan sebagai referensi sebagai bahan persiapan untuk adaptasi di sana, atau dapat dijadikan sebagai referensi negara mana yang sesuai dengan keinginan kita.
Jerman dikenal sebagai salah satu negara yang menjadi tempat belajar layaknya rumah bagi banyak mahasiswa internasional. Keunggulan dari pendidikan dan keunikan budaya menjadi salah satu faktor penarik pelajar dari berbagai negara. Jerman secara terus menerus selalu mengubah sistemp pendidikannya. Guna memenuhi syarat sebagai mahasiswa di Jerman, pelajar internasional harus memiliki kualifikasi pendidikan dasar sesuai standar negara tersebut.
Baca Juga:
Pendidikan tinggi di bidang seni, film atau musik di Jerman yang menawarkan banyak praktik. Sementara itu, studi teknikal lanjutan meliputi bidang sains dan sosial. Kampus juga mengajarkan berbagai nilai praktik dalam pendidikan mereka. Sedangkan pendidikan tinggi di universitas menawarkan berbagai subjek pelajaran. Umumnya universitas dikenal unggul dalam pendidikan teoritisnya meski turut didukung praktikum.
Perbedaan utama antara sekolah swasta dengan negeri di Jerman adalah pada biaya kuliah. Sekolah negeri di Jerman dibiayai oleh pemerintah, sedangkan sekolah swasta dibiayai oleh mahasiswa sendiri, tidak jarang biayanya juga sedikit lebih mahal.
Meski demikian, ada lebih banyak sekolah negeri ketimbang swasta di Jerman. Hal ini sesuai hukum di Jerman yang menegaskan bila pendidikan harus diberikan kepada semua orang dan semua orang berhak untuk mendapatkan pendidikan. Tidak heran, Pemerintah Jerman pun menghapuskan biaya kuliah bagi warga negaranya.
Kuliah S-1 di Jerman dijalani selama enam hingga delapan semester. Sehari-hai, adamelibatkan lebih banyak seminar dari dosen ketimbang praktik selama satu tahun akademis. Di akhir kuliah, mahasiswa akan mendapatkan nilai untuk ujian akhir dan presentasi, tugas-tugas serta berbagai proyek. Mahasiswa juga bisa melakukan magang selama beberapa minggu atau bulan.
Sementara untuk gelar master, mahasiswa membutuhkan dua sampai empat semester perkuliahan. Seperti di Indonesia, mahasiswa S-2 di Jerman harus menyelesaikan ujian dan membuat tesis mereka untuk bisa lulus. Usai menyadang gelar master, mahasiswa juga bisa melanjutkan ke program doktoral.
Pendidikan di Jerman menekankan pada pengetahuan serta teoritis. Diharapkan usai lulus nanti, para alumni bisa sukses dalam karier yang mereka jalani.
Kuliah di Jerman 10 Kali lebih murah dibandingkan ke Australia dan Amerika Serikat.
Sebagai salah satu negara destinasi para pelajar internasional, Jerman ternyata menawarkan biaya pendidikan yang murah jika dibandingkan Amerika Serikat (AS) dan negara tetangga, Australia. Bahkan biaya kuliah di negara tersebut bisa 10 kali lebih rendah dari kedua negara tadi.
Pendapat tersebut diungkapkan Duta Besar Indonesia untuk Jerman periode 2009-2013 Eddy Pratomo saat berbicara tentang rencana penyelenggaraan pameran pendidikan Jerman di Jakarta. Eddy menambahkan, inflasi di Jerman sangat rendah sehingga harga-harga relatif stabil. Sehingga masyarakat Indonesia yang hendak pergi ke Jerman tidak perlu khawatir.
"Untuk biaya hidup di Jerman tergantung gaya hidup seseorang. Tak ada patokan harga. Namun, biaya dibutuhkan minimum sekira Rp5-7 juta per bulan, termasuk akomodasi dan penginapan," ujar Eddy, seperti dinukil dari siaran pers yang diterima media Okezone.