Kabar Baik bagi Sekolah belum Siap UBK. Pada tahun 2017 ini, Pemerintah mempunyai rencana bahwa seluruh sekolah dihimbau untuk melaksanakan Ujian Nasional dengan Berbasis Komputer atau sekarang lebih dikenal dengan sebutan Ujian Berbasis Komputer (UBK). Namun, ternyata tidak semua sekolah di seluruh wilayah yang ada di negeri ini sanggup untuk melaksanakan UBK tersebut. Bagi sekolah yang akan mengadakan Ujian menggunakan kertas awalnya akan diberi tanggung jawab untuk mencetak naskah ujiannya sendiri, jadi soal akan dikirim dalam bentuk softcopy dari Pusat. Namun, informasi terakhir yang beredar sudah tidak seperti itu lagi. Untuk mengetahuinya lebih jelas silahkan simak informasi selengkapnya dibawah ini.
Ilustrasi Ujian Nasional. foto: dok. jpnn.com |
Sekolah Belum Siap UBK Bisa Bernafas Lega. Sekolah yang belum siap mengadakan Ujian Berbasis Komputer (UBK) akan mengadakan ujian akhir menggunakan soal yang akan dicetak melalui kertas seperti pada ujian sekolah pada umumnya. Namun, kali ini mereka bisa bernafas lega lantaran sudah tidak lagi diberikan tanggung jawab untuk mencetak soal ujian sendiri.
Berdasarkan informasi terakhir yang beredar, bahwa soal ujian tersebut akan dicetak di percetakan independent yang menggunakan penjagaan ketat dari pihak-pihak berwajib. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Dra. Enas Hindasah, seperti diberitakan di Radarmas (Jawa Pos Group).
"Jauh lebih aman dan terjamin dibandingkan sekolah yang harus mencetak sendiri," katanya.
Dengan adanya kepastian mengenai informasi pencetakan soal ujian yang ditanggung pusat, sekolah bisa bernafas lega dan juga memutus kekhawatiran soal ujian manual yang membebani sekolah. Karena banyak hal harus disiapkan oleh pihak sekolah jika mereka diberikan tanggung jawab untuk mencetak soal sendiri.
Baca Juga: Kekhawatiran Pelaksanaan UNBK 2017
Meskipun ada wacana bahwa sekolah bisa mengadakan ujian berbasis kertas di sekolahnya, Dinas Pendidikan tiap Daerah tetap akan mengusahakan dan membantu sekolah-sekolah yang tidak memiliki fasilitas seperti lab komputer dan jaringan internet untuk tetap bisa mengikuti UBK dengan cara bergabung dengan sekolahan lain terdekat yang mempunyai fasilitas untuk UBK.
Karena UBK dapat meminimalisir terjadinya kecurangan saat ujian, setiap soal yang diterima oleh masing-masing siswa tidak akan sama, soal yang tampil akan random. Jadi, soal tersebut akan diacak otomatis oleh komputer. Selain itu, resiko terjadinya kebocoran soal juga dapat diminimalisir karena jumlah soal yang terdapat dalam satu software/aplikasi yang diunduh pada malam hari sebelum pelaksanaan ujian tersebut jumlahnya tidak hanya 50 soal saja, melainkan ada banyak dan nanti akan muncul random.
Itulah salah satunya yang menjadikan alasan kenapa pemerintah menginginkan ujian berasis komputer dapat diselenggarakan di semua sekolah di Indonesia. Meskipun tidak bisa 100 persen, paling tidak sebagian besar sekolah di Indonesia dapat melakanakan Ujian Berbasis Komputer.