ilustrasi: Siswa SMA saat mengikuti Ujian foto: tribunstyle.com |
Hal tersebut telah disampaikan oleh Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Nizam. Nizam mengatakan bahwa Kemendikbud sudah melakukan diskusi dengan Kementerian riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) mengenai kebijakan mata pelajaran pilihan pada UN tahun 2017 ini. Siswa diberi kebebasan memilih mata pelajaran yang diujikan pada UN sesuai dengan jurusannya, tanpa harus linier dengan pilihan program studi kuliah nanti.
"Mata pelajaran pilihan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan yang terbaik dari dirinya. Tidak dihubungkan dengan pilihannya di perguruan tinggi," ujar Nizam saat jumpa pers di sela-sela kegiatan Rembuk Nasional Pendidikan dan kebudayaan (RNPK), di Depok, Jawa Barat, Kamis (26/1/17).
Nizam juga menambahkan bahwa kebijakan mengenai mata pelajaran pilihan saat UN tersebut bertujuan untuk memberikan dorongan atau motivasi kepada siswa SMA untuk dapat menunjukkan kemampuan terbaik dari bidang yang diminatinya. Karena itulah mata pelajaran pilihan ditentukan oleh siswa sendiri, bkan oleh sekolah.
Setiap Siswa SMA yang menjadi peserta UN tahun 2017 ini telah diwajibkan memilih satu mata pelajaran (Mapel) pilihan sesuai jurusan dan peminatannya. Untuk Jurusan IPA, siswa dapat memilih salah satu mapel, yaitu Fisika, Kimis atau Biologi. Untuk jurusan IPS, siswa dapat memilih satu Mapel, yaitu Geografi, Sosiologi atau Ekonomi. Dan kemudian untuk Jurusan Bahasa dapat memilih Mapel Antropologi, Sastra Indonesia atau Bahasa Asing (Mandarin, Jepang, Arab, Jerman, atau Prancis).
sumber: kemdikbud.go.id