Pemberlakuan sistem pendidikan baru untuk mahasiswa dan dosen Politeknik - Pemerintah berencana mengubah kurikulum perguruan tinggi politeknik dan akademi, melalui Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi dengan tujuan meningkatkan kualitas vokasi.
Berikut yang dikatakan oleh Muhammad Nassir, Menteri Riste Teknologi dan Pendidikan Tinggu Muhammadiyah ketika memberi arahan pada pimpinan perguruan tinggi swasta di Timika, pada Jumat (17/02/2017), "Tujuan kami ingin melakukan revitalisasi pendidikan vokasi. Apa yang harus dilakukan, yaitu memperbaiki kurikulum politeknik dan akademi" dikutip dari Antaranews.com.
Dia menjelaskan bahwa nantinya kurikulum baru akan lebih mengasah kemampuan para mahasiswanya untuk lebih sering melakukan praktik baik di dalam alboratorium maupun di lapangan atau industri sesungguhnya.
Sistem Pendidikan yang awal, dimana selama enam semester mahasiswa lebih banyak menghabiskan waktu berlajar di kelas akan dikurangi sehingga nantinya mahasiswa akan lebih sering melakukan praktek.
"Akan kami ubah total. Kuliah hanya tiga semester, 20 persennya praktik di laboratorium. Dua semester berikutnya mereka harus bekerja di perusahaan atau praktik di mana mereka mengikuti proses pembelajaran di lapangan" jelasnya.
Dan diakhir semester mahasiswa akan dikhususkan untuk mengerjakan tugas akhir mereka yang harus membuat karya ilmiah.
Perubahan sistem pendidikan ini tidak hanya akan dilakukan untuk mahasiswa namun juga akan dilakukan untuk para pengajar atau dosen.
Pada sistem pendidikan baru ini pengajar atau dosen diperbolehkan mengajarkan dengan pendidikan minimal S1 atau sarjana dengan syarat sudah harus sangat berpengalaman dibidang industri nyata.
Hal ini dilakukan untuk menutupi kekurangan dosen yang harus berpendidikan minimal S2 atau magister yang masih sedikit.
Baca juga Kursus Teknologi bisa juga dipelajari secara online
"Akan kami ubah total. Kuliah hanya tiga semester, 20 persennya praktik di laboratorium. Dua semester berikutnya mereka harus bekerja di perusahaan atau praktik di mana mereka mengikuti proses pembelajaran di lapangan" tambahnya lagi.
Sebelum sistem pendidikan baru ini diterapkan untuk seluruh Politeknik dan akademi diseluruh Indonesia. Menteri akan melakukan percobaan terlebih dahulu di 12 politeknik dan akademi terlebih dahulu.