Sampang - Madura adalah salah satu kabupaten yang tergolong/termasuk wilayah Jawa Timur, Namun Sampang-Madura berada di pulau yang berbeda dengan pulau Jawa. Tentunya kita semua sudah tahu, bahwa penduduk di Pulau Jawa sangatlah padat, dan tersedianya fasilitas kehidupan seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi tentunya lebih baik dibandingkan pulau-pulau lain di Indonesia. Namun ternyata masih ada saja anak yang putus sekolah di suatu daerah di Jawa Timur.
ilustrasi: Anak putus sekolah yang bekerja mencari barang bekas. |
Arief Budiansor, selaku Kabid Kurikulum Dinas Pendidikan (Disdik) kabupaten Sampang Madura - Jawa Timur mengatakan bahwa Sebanyak 1.302 anak di kabupaten Sampang, Madura purus sekolah. "Jumlah angka putus sekolah ini, dari berbagai tingkatan pendidikan, mulai dari tingkat SD hinggal SMA dan yang sederajat,".
Perinciannya, jumlah anak putus sekolah tingkat SD/MI terdata sebanyak 657 orang siswa, SMP/MTs sebanyak 500 orang siswa, dan SMA/SMK dan MA sebanyak 145 siswa.
Ia menjelaskan, penyebab banyaknya anak putus sekolah di Sampang ini, bukan karena biaya pendidikan yang mahal, akan tetapi karena faktor lain seperti menikah di usia dini, atau merantau mengikuti orang tuanya di luar Madura, seperti Kalimantan, Jakarta atau ke Surabaya, bahkan ada yang ikut orang tuanya bekerja di luar negeri sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Budiansor mengatakan, umumnya siswa yang putus sekolah itu berasal dari wilayah perdesaan dan lembaga pendidikan yang ada di bawah naungan yayasan atau pesantren.
"Kalau di wilayah kota, hampir tidak ada anak putus sekolah. Kalaupun ada, karena faktor ekonomi. Tapi itu dulu. Sekarang kan sudah ada dana bantuan operasional sekolah," katanya menjelaskan.
Ia lebih lanjut menjelaskan, untuk menekan banyaknya warga yang putus sekolah itu, Disdik Sampang kini berupaya mendirikan sekolah unit baru di masing-masing kecamatan, serta mengaktifkan program pendidikan kejar paket.
Selain itu, disdik juga terus memberikan pemahaman kepada para orang tua siswa, akan pentingnya menuntaskan pendidikan sekolah untuk bekal hidup setelah bermasyarakat.
Berdasarkan data BPS tahun 2013, rata-rata nasional angka putus sekolah usia 7 hingga 12 tahun mencapai 0,67 persen atau 182.773 anak; usia 13 hingga 15 tahun sebanyak 2,21 persen, atau 209.976 anak, dan usia 16 hingga 18 tahun mencapai 3,14 persen atau 223.676 anak.
Provinsi Jawa Timur tercatat sebagai provinsi dengan anak putus sekolah terbanyak, yakni mencapai 35.546 anak. Sedangka kabupaten/kota terbanyak anak putus sekolah ialah di Kabupaten Sampang. (ed/fitri supratiwi)
sumber: AntaraNews 2015