Bangsaku.web.id, Buku Pelajaran - Sering kali kita menjumpai kesalahan-kesalahan yang ada dalam buku pelajaran anak sekolah. Mulai dari penggunaan gambar-gambar yang dinilai kurang layak. Tentunya kita semua masih ingat bukan, ada gambar artis bintang porno yang terdapat dalam buku pelajaran anak SD,tentunya hal-hal semaca itu tidak seharusnya dikonsumsi oleh anak-anak yang masih dalam proses belajar, karena mereka adalah generasi yang serba ingin tahu, generasi yang haus akan pengetahuan. Jadi, hal-hal yang baik yang seharusnya diajarkan kepada mereka.
Baca Juga: LKS Siswa kelas IV SD terdapat gambar porno, Mendikbud Ketatkan Pengawasan Buku
Berbagai kesalahan yang terdapat dalam buku pelajaran ini dinilai mengkhawatirkan dunia pendidikan. Bahkan belakangan juga terdapat kesalaha dalam cetakan buku yang mencantumkan nama Nabi Muhammad SAW di nomor 13 dalam urutan 25 nabi dan rosul.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) selaku pihak yang turut bertanggung jawab juga dalam mengontrol beredarnya buku pendidikan ini juga mengungkapkan rasa prihatin atas berbagai kesalahan yang terdapat dalam buku-buku pelajaran di Indonesia.
Anies Baswedan selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengungkapkan bahwa ia berencana untuk memberikan aturan untuk mencantumkan data lengkap dari para penulis, mulai dari nama, alamat, nomor telpon dan email para penulis, supaya setiap orang dapa melakukan pengecekan terhadap buku-buku pelajaran yang beredar di negara Indonesia ini, termasuk para orang tua siswa. seperti yang dilansir dari republika.co.id.
Rencana itu disampaikan di depan 348 peserta yang menghadiri Seminar Nasional Pendidikan Islam Menghadapi Tantangan Global, yang diselenggarakan oleh Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) di Jakarta, Sabtu (6/2).
Anies Baswedan menjelaskan bahwa rencana itu dimaksudkan agar setiap orang dapat melakukan pengendalian dan pengecekan secara langsung terhadap buku pelajaran yang diajarkan kepada anak-anak mereka, karena apapun yang terjadi dengan anaknya, orang tua harus tahu dan memahaminya.
Baca Juga: Membangun Karakter Melalui Refleksi Untuk Negeri
Dengan begitu, buku-buku yang tidak menempatkan data-data lengkap para penulis seperti yang telah dijelaskan diatas tadi, tidak akan dapat digunakan oleh sekolah dalam proses belajar dan mengajar. Selain pengecekan, Rencana pencantuman biodata lengkap penulis di buku pelajaran itu bertujuan agar para penulis dan pengguna buku pelajaran bisa berinteraksi secara langsung, itu semua sebagai salah satu langkah dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Untuk meningkatkan mutu dari pendikan kita, langkah pertama adalah dengan memperbaiki sumber dari ilmu itu sendiri. Dan salah satu aspek yang paling penting ada interaksi antara siswa, orang tua selaku penerima ilmu dan para penulis buku selaku pemberi pesan informasi. Apabila buku-buku yang digunakan dalam mendidik siswa disekolah kualitasnya semakin tahun semakin bagus, peningkatan kualitas pendidikan tinggal menumbuhkan integritas anak didik.