Orang Tua Harus Selalu Awasi Anak Berinternet - Dunia teknologi semakin tahun semakin berkembang pesat. Sudah tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa anak-anak kita meskipun yang masih kecil, mereka pasti akan kenal dan menggunakan fasilitas teknologi serba canggih yang terhubung dalam jaringan internet (interconection network). Pada jaringan dunia tanpa batas (internet) kita bisa bebas mencari data apa saja diseluruh dunia mulai dari hal-hal yang baik sampai hal-hal yang kurang baik semua tersedia disitu. Maka dari itu, jika kita tidak membatasi dan mengawasi Anak kita dalam penggunaan internet, Anak kitalah yang akan menjadi korban dari pengaruh negatif internet.
Dalam memberikan pengetahuan, bimbingan serta pengarahan mengenai dunia teknologi, khususnya penggunakan fasilitas yang terhubung ke Internet, peran guru sebagai orang yang memberikan informasi dan bimbingan haruslah tepat. Selain itu, pengawasan dari pihak orang tua terhadap anak-anaknya juga sangat dibutuhkan dalam mengontrol kegiatan anak-anaknya, karena guru tidak bisa selama 24 jam bertatap muka dengan anak didiknya.
Kenapa sih, kok kita harus benar-benar mengawasi anak-anak kita dalam menggunakan fasilitas internet, padahal itu kan hak mereka, dan mereka bisa mempunyai wawasan yang lebih dan banyak jika kita beri kebebasan dalam berinternet? toh, sekarang Menkominfo sudah memblokir situ-situs yang berbau pornografi di Indonesia ini.
Perlu kita kitahui bersama, bahwa dalam jaringan dunia tanpa batas (internet) segala informasi bisa kita dapatkan dengan mudah, meskipun Menkominfo sudah memblokir situs-situs yang berbau pornografi, Namun masih banyak situs-situs lain yang tidak keblokir. Dan munculnya kontent pornografi tersebut tidak hanya berasal dari media situs/website saja. Sekarang ini lagi marak-maraknya di jaringan media sosial banyak yang membagikan gambar-gambar atau informasi yang berbau pornografi dan kekerasan yang tidak seharusnya dilihat oleh semua orang.
Anak-anak mempunyai rasa keingintahuan yang besar, maka dari itu jika tidak ada arahan, bimbingan dan pengawasan dari pihak guru dan orang tua mereka bisa sangat mungkin mengakses informasi-informasi negatif yang selama ini menjadi tanda tanya besar dan mereka sendiri belum pernah melihatnya sebelumnya. Dan yang lebih parahnya lagi, mereka bisa ketagihan mengakses konten-konten negatif dan hal tersebut bisa mempengaruhi pribadinya dalam kehidupan nyata.
Tips Mengontrol Anak Menggunakan Internet
Maka dari itu, berikut ini ada beberapa tips yang dapat digunakan oleh orang tua dalam mengontrol dan mengawasi anaknya dalam menggunakan internet dalam kehidupan sehari-hari;
Tempatkan Komputer yang Terhubung dengan Internet di Ruang Terbuka
Dengan menempatkan komputer di ruang terbuka, pasti anak-anak tidak akan berani membuka konten-konten pornografi atau konten terlarang lainnya. Karena otomatis orang tua atau saudara di rumah akan langsung melihatnya. Selain itu, dengan menempatkan komputer di ruang terbuka, misalnya di ruang keluarga, orang seisi rumah bisa mengontrol kegiatannya, apakah dia bermain game, belajar, atau sedang mengerjakan tugas.
Tidak Menggunakan Password untuk Komputernya
Orang Tua harus berani memberikan peraturan kepada anaknya dalam menggunakan fasilitas teknologi seperti komputer dan internet di rumah mereka. Salah satunya adalah dengan tidak menggunakan password untuk komputernya. Jadi, orang tua juga bisa menggunakannya dan mengecek isi dari komputer tersebut.
Cek Isi dari Komputer
Orang tua harus selalu mengontrol dan mengawasi anaknya dalam beraktifitas menggunakan fasilitas teknologi. Selain itu, mereka juga harus mengecek isi dari komputer yang digunakan anak secara berkala. Cek mengenai isi di setiap folder, cari tahu apakah ada foto-foto atau video yang berbau pornografi di dalamnya. Jika ada, Panggil anak kalian dan berikan teguran disertai penjelasan, dan jangan sampai ada tindakan kekerasan dalam memberikan teguran kepada anak kita. Berikan saja sebuah ancaman yang bisa membuat mereka merasa jera.
Tidak Menulis Status yang Aneh-aneh di Medsos
Jika anak Anda sudah mulai menggunakan Media Sosial, usahakan untuk mengingatkan mereka untuk tidak menulis status yang mengungkapkan hal-hal pribadinya. Tidak menyertakan informasi mengenai pribadinya ke khalayak ramai dan tidak menyebarkan rahasianya dan keluarganya di Media Sosial karena hal tersebut bisa membahayakan dirinya sendiri.
Batasi Anak dari Penggunaan Gadget
Kalau bisa, anak-anak hanya diperbolehkan menggunakan fasilitas internet dalam keadaan terawasi dan terkendali. Salah satunya adalah tidak memberikan mereka sebuah alat komunikasi (smartphone) dengan akses internet. Karena hal itu sama saja kita membiarkan mereka untuk bebas mencari tahu informasi apa saja menggunakan smartphonenya. Biarkan mereka menggunakan smartphone hanya untuk berkomunikasi saja, sedangkan untuk mencari informasi di Internet, arahkan untuk menggunakan komputer di ruang tamu saja. Jadi penggunaan internet untuk anak-anak bisa terkontrol dan terkendali.
Itulah tadi beberapa tips yang bisa digunakan untuk mengontrol penggunakan fasilitas internet untuk anak-anak. Karena sangat rawan sekali membiarkan anak-anak untuk bebas menggunakan fasilitas tersebut tanpa adanya pengawasan.
Menurut survei Menkominfo dan UNICEF pada 400 anak diseluruh dunia pada tahun 2014 saja, bahwa 50% pernah membagikan informasi mengenai teman sekolah di internet. 24% membagikan nomor telpon dan alamat rumah, 22,3% membagikan foto persolan, 17,9% membagikan informasi keluarga. Kecenderungan anak membagikan informasi bersifat pribadi tersebut dapat memicu terjadinya kekerasan terhadap anak. Bahkan yang lebih menghebohkan lagi yaitu sekitar 52% dari anak yang pernah di survei tersebut pernah menonton konten pornografi, dan 14% pernah mengakses pornografi secara online.
Sungguh bahanya jika kita tidak benar-benar membentengi anak-anak kita dari hal-hal yang berbau negatif tersebut. Anak merupakan aset yang tak ternilai harganya. Anak adalah masa depan keluarga kita. Karena tidak selamanya kita hidup menjadi manusia muda. Lama kelamaan kita semua akan menjadi tua, dan siapa lagi yang merawat kita kalau bukan anak-anak kita. Jika anak-anak kita menjadi orang tidak benar. Maka bagaimana nasib kita selanjutnya...
Semoga kita semua bisa sadar,...
Terima kasih...