Ini Pertimbangan Full Day School dilaksanakan Bertahap. Setelah Bapak Presiden Joko Widodo menyatakan dukungannya terhadap gagasan menerapkan sistem sekolah satu hari penuh atau lebih dikenal dengan sebutan full day school. Yang jelas dalam penerapannya, siswa tidak sekolah selama satu hari penuh, akan tetapi siswa memiliki jam sekolah yang panjang, yaitu mulai dari pagi sampai sore hari. Itupun tidak semua jam diisi dengan pelajaran, melainkan diimbangi dengan kegiatan ekstra kurikuler lain.
Siswa full day school baitul amin Jember |
Pertimbangan Full Day School dilaksanakan Bertahap. Rencananya penerapan dari full day school ini sementara hanya akan diterapkan disejumlah sekolah di beberapa provinsi saja. Bapak Presiden RI, Joko Widodo juga sudah meminta kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) untuk menambahkan porsi pendidikan mengenai etika, budi pekerti dan sopan santun diperbanyak dalam materi pembelajaran siswa SD dan SMP.
Hal tersebut juga diperkuat oleh pernyataan Staf Ahli Mendikbud Bidang Pembangunan Karakter, Arie Budhiman yang mengatakan bahwa implementasi sistem sekolah full day ini masih dalam tahap persiapan.
Dia juga mengatakan bahwa full day school ini akan dilaksanakan secara bertahap. Pelaksanaanya sendiri akan memperhatikan keberagaman sekolah-sekolah di Indonesia, yang meliputi aspek keterwakilan wilayah (kota, desa, pinggiran), aspek insiatif sekolah dan daerah, sekolah pelaksana kuriklum 2013, aspek akreditasi dan aspek sekolah negeri maupun swasta.
Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Sekolah Full Day
Mengenai kesiapan dari para guru yang akan mendidik pada sistem sekolah full day, sarana dan prasarana di skeolah juga masih terus dibahas di Kemendikbud. Terutama penyusunan modul pelatihan untuk kepala sekolah dan guru.
Menurut Bapak Jokowi, Beliau sangat mengkhawatirkan nilai-nilai keindonesiaannya akan semakin luntur. Hal itu dapat dilihat dari komentar-komentar para netizen di media sosial yang jauh dari nilai-nilai yang selama ini menjadi karakter bangsa Indonesia. Mereka berkomentar saling menghujat, merendahkan orang lain, saling mengolok dan saling menghina kepercayaan.
Saat ini banyak warga negara Indonesia yang sudah mulai kehilangan karakter, nilai-nilai kebaikan, budi pekerti, sopan santun, optimisme, kerja keras dan nilai-nilai islami yang selama ini melekat pada bangsa Indonesia.
"Itulah yang mulai hilang. Padahal nilai-nilai ini adalah yang kita perlukan dalam era saat ini. Kita punya kekayaan alam yang luar biasa. Punya potensi ekonomi yang besar. Kita butuh kerja keras untuk itu. Kita butuh SDM yang baik, butuh SDM yang berakhlak baik," Ungkap Bapak Jokowi.
Maka dari itu, diharapkan dengan diberlakukannya sistem full day school ini karakter anak didik bangsa ini dapat dibenahi dan dibentuk menjadi lebih baik. Mengenai full day school ini, Direktur PUsat Neurosains Universitas Prof DR Hamka (Unhamka) Rizki Edmi Edison juga mempunyai pendapat yang sangat bagus. Yang terpenting materi yang akan disisipkan dalam full day school ini harus memahami cara kerja otak anak didik, jangan sampai malah membuah otak anak menjadi terlalu letih dengan banyaknya pelajaran.
"Bagaimana caranya kita mengetahui kapan murid akan mengalami keletihan otak dan bagaimana caranya untuk meningkatkan fungsi kritis untuk mengingat yang dimiliki si murid. Itu yang harus kita teliti terlebih dulu. Setelah itu diterapkan dan diketahui baru kita perdalam kebijakan full day school seperti apa," terangnya.
sumber: sindonews