Yuk, Cek Biaya Tes Kesehatan Calon PILKADA 2016 - Negara Indonesia sebentar lagi akan mengadakan pesta demokrasi di wilayah daerah, yang dikenal dengan Pemilu Kepala Daerah atau Pilkada. Pada tahun 2016 ini Pilkada di beberapa daerah akan dilaksanakan secara serentak. Kita ketahui bersama bahwa Pilkada yang paling menyedot perhatian masyarakat adalah PilGub di DKI, dimana ada 3 Calon Gurbernur yang sudah mendaftar menjadi calon Gurbernur, setelah itu mereka semua akan mengikuti serangkaian tes, termasuk tes kesehatan. Tahukan kalian bahwa tes kesehatan ternyata tidaklah gratis, lantas berapa biayanya?
Pasangan Calon Pilgub Ahok-Jarot setelah Tes Kesehatan |
Biaya Tes Kesehatan Calon pada Pilkada - Calon Pasangan Ketua dan wakilnya sebelumnya akan mengikuti serangkaian tes untuk memastikan bahwa mereka layak dan pantas untuk mengikuti Pemilu Kada atau Pilgub. Salah satu tes yaitu adalah tes kesehatan. Tahukah kalian berapa biaya yang dikeluarkan setiap calon, bukan satu pasangan calon untuk mengikuti tes kesehatan di salah satu Rumah Sakit? yang jelas tidak semurah yang kita bayangkan atau kita ketahui pada saat tes kesehatan untuk pembuatan SIM.
Pada kali ini, tim lintasnegeri akan memberikan gambaran biaya tes kesehatan yang diungkapkan oleh salah seorang Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di wilayah Sulawesi Selatan terkait pelaksanaan Pilkada yang juga dilaksanakan disana saat ini.
Pada tes kesehatan yang dilakukan oleh calon bupati dan wakil bupati kabupaten Takalar, Sulsel, Tim kesehatan melibatkan 50 dokter spesialis. Pemeriksaan tersebut dilaksanakan di RCC RS Wahidin Sudirohusodo pada hari minggu 25 September 2016.
Prof dr Abdul Kadir selaku Ketua IDI menjelaskan bahwa setiap calon akan menjalani pemeriksanaan fisik dan psikologi kejiwaan. Diantaranya adalah pemeriksaan fisik, semua organ diperiksa seperti mata, telinga, jantung, paru-paru sampai pada fungsi otak setiap calon.
Untuk kebutuhan itu, Dua Pasangan Calon akan dibebankan biaya masing-masing sebesar Rp. 12 juta. Ketua KPU Takalar Jusalim Samak menyampaikan bahwa rincian biaya tersebut dintaranya untuk pemeriksaan jasmani Rp. 6 Juta per orang, BNN Rp. 1,8 juta dan HIMPSI (tes kejiwaan).
Di luar biaya itu, KPU telah menggelontorkan anggaran sejumlah Rp. 80 juta lebih untuk ketiga lembaga. Diantaranya yang paling besar yaitu untuk IDI Sulsel sebesar Rp. 60 Juta. sisanya untuk dua lembaga, yaitu BNN dan HIMPSI.
Tes kesehatan ini merupakan serangkaian kegiatan yang paling penting dalam proses Pilkada di setiap daerah. Tim kesehatan nantinya akan menyerahkan hasil pemeriksaan kepada KPUD sebagai kelengkapan berkas sebelum menetapkan calon kepala dan wakilnya.
Karena jika ternyata pada hasil pemeriksaan tersebut ada salah satu calon yang tidak memenuhi standar kesehatan maka pihak dari KPU mempunyai hak tidak meloloskan calon yang bersangkutan.
Pada pemeriksaan kesehatan kali ini, baru pertama kalinya tim dari KPU melibatkan BNN. Hal ini dilakukan karena maraknya kasus penyalahgunaan narkotika yang melibatkan para pejabat daerah.
Juga dilansir di website lintasnegeri.web.id