Kisah Siswa Peraih Beasiswa ke Turki dan Mengalahkan 7.000 pesaingnya - Kisah inspiratif yang dapat menggugah semangat belajar siswa di seluruh tanah air kali ini adalah Kisah seorang siswa yang berhasil meraih beasiswa ke Turki dan Kuliah di Eskisehir Osmangazi University Turki.
Kisah sukses siswa peraih beasiswa ke Turki. Siswa yang berhasil mendapatkan beasiswa ke Turki kali ini bukan berasal dari Pulau Jawa, melainkan dari Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Ia adalah Tiara Puspita Priyantoro. Gadis ini berhasil lulus dalam proses seleksi dan berhak mendapatkan Beasiswa Penuh untuk Kuliah di salah satu Universitas di Turki.
"Saya mendapatkan beasiswa Universitas untuk S1 di Kota Eskisehir. Itu merupakan kota pelajar di Turki. Tepatnya di Eskisehir OSmangazi University dengan jurusan International Relations, Jika di Indonesia disebut Hubungan Internasional," kata Tiara disitat dari Antaranews, kamis (13/10).
Hasil kerja kerasnya ini merupakan sebuah kebanggan bagi dirinya dan keluarganya. Tidak hanya itu, bahkan dunia pendidikan di Kalimantan Tengah juga ikut terbawa nama baiknya, khususnya Kotawaringin Timur.
Dibalik kesuksesannya mendapatkan beasiswa penuh ke Turki, ternyata terdapat beberapa kisah perjuangan yang patut kita simak bersama. Untuk mendapatkan Beasiswa ke luar negeri tersebut, Tiara harus berjuang dan bersaing dengan 7.000 peserta dari seluruh wilayah dan provinsi di Indonesia. Sedangkan kuota penerima beasiswa ini hanya sekitar 35 orang untuk semua jenjang S1,S2 dan S3.
Tiara lulus SMA pada tahun 2015. Dia merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan Anton Priyantoro dan Anur Radha. Dia juga menceritakan bagaimana asal-muasal dia mengikuti seleksi program beasiswa ini.
Semua ini berawal dari kecintaan dan kemampuan Tiara dalam berbahasa inggris, sehingga ia mempunyai cita-cita untuk bisa kuliah di luar negeri.
Tiara mendapatkan informasi mengenai adanya program beasiswa ke Turki ini dari kakak kelasnya yang sudah kuliah di sana. Pendaftaran program beasiswa yang dia ikuti dibuka pada tanggal 1 Maret dan terakhir pada tanggal 30 Maret 2016. Diapun akhirnya mencoba untuk mendaftar program beasiswa tersebut.
Program beasiswa yang telah diikuti oleh Tiara ini merupakan Full Funded Scholarship, yaitu beasiswa yang semua biayanya telah ditanggung oleh Pemerintah Turki. Pada tahun ini terdapat sekitar 110 ribu peserta dari 170 negara yang telah mengikuti beasiswa ini.
Di negara Indonesia terdapat sekitar 6 ribu sampai 7 ribu peserta yang lulus seleksi administrasi pertama, namun setelah tes wawancara tinggal 160 peserta yang lulus beasiswa S1,S2 dan S3. Seleksi wawancara sendiri dilaksankaan pada tanggal 26 Juni hingga 30 Juni 2016. Tempat pelaksanaan seleksi wawancara sendiri berada di dua tempat, yaitu di Kantor Kedutaan Besar Turki dan di Aceh.
Tiara mengikuti proses seleksi wawancara di Kantor Kedutaan Besar Turki di Jakarta. Dia diuji oeh dua orang yang mempunyai pengaruh penting pada program beasiswa Turkiye Burslari. Pada saat tes wawancara, bahasa yang digunakan adalah Bahasa Turki dan Bahasa Inggris.
Salah satu pertanyaan yang sempat diberikan kepada Tiara adalah mengenai alasan mengapa dia memilih kuliah di Turki dan mengapa tertarik mengambil jurusan Hubungan Internasional.
Tiara sangat bersyukur sekali karena dia dapat menjawab beberapa pertanyaan dengan baik. wawancara dilaksanakan sekitar 10 menit. "Setelah hampir tiga bulan menunggu hasil wawancara maka pada tanggal 18 September hasilnya keluar. Alhamdulillah Tiara termasuk dari mereka yang lolos beasiswa ini," ujarnya.
Para penerima beasiswa dari Turki ini sudah mendapatkan tiket reservasi ke Turki pada tanggal 18 Oktober 2016 pukul 20.30 melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta. Perjalanan menuju ke Turki sekitar 12 jam, kemudian akan mendarat di Ataurk International Air Port di Istanbul Turki.
Setelah itu, mereka melanjutkan penerbangan ke Ibu Kota Turki yaitu Ankara. Dan setelah itu barulah mereka berpencar menuju ke Kampus tujuan masing-masing, dan semuanya itu telah difasilitasi oleh Turkiye Burslari.
"Di sana untuk jenjang S1, kami akan menempuh pendidikan selama 4-5 tahun. Insya Allah saya siap, demi masa depan. Mendapatkan beasiswa ke luar negeri tujuan pribadi pastilah ingin mandiri, terlepas dari ketergantungan dengan orang tua," kata Tiara.