Jumlah pengangguran di Indonesia sangat besar dan datang dari Lulusan SMK - Ada laporan dari BPS (Badan Pusat Statistik) yang mengatakan bahwa pada bulan Agustus 2016 jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,03 juta orang. Dan jumlah terbesar berada di kota-kota besar seperi di Provinsi Banten dan jumlah pengangguran terbesar datang dari Sekolah Menengah Kejuruan yang seharusnya ketika lulus dari sekolah dia mempuyai pekerjaan.
Suharyanto Kepala BPS menegaskan, jumlah pengangguran dengan rasio 5,61 persen tersebut sudah turun 0,57 poin yang menggunakan penilaian tingkat pengangguran terbuka (TPT) dari jumlah pengangguran pada bulan sebelumnya yang mencapai 7,56 juta orang dengan rasio 6,18 persen.
Ketika Konferensi Pers Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III-2016 di kantor BPS (7/11/2016), Suharyanto Kepala BPS mengatakan "Jadi ada penurunan jumlah pengangguran 530 ribu orang" dikutip dari Liputan6.com.
Ada yang mengatakan bahwa jumlah pengangguran terbesar berada di Indonesia dan 6,60 persen berada di kota besar dan sisanya 4,51 persen berada di desa. TPT mengalami penurunan dari realisasi sebelumnya pada periode yang sama menjadi 7,31 persen di kota dan 4,93 persen di desa.
Suharyanto menjelaskan lagi bahwa jumlah pengangguran di Indonesia jika dilihat dari segi pendidikan dengan TPT 11,11 persen datang dari SMK (Sekolah Menengah Kejuruan), untuk urutan kedua ditempati oleh SMA (Sekolah Menengah Atas) dengan TPT 8,73 persen, untuk posisi ketiga ditempati oleh Diplomat III dengan TPT 6,04 persen, Selanjutnya SMP (Sekolah Menengah Pertama) dengan jumlah 5,75 persen, dan lulusan Universitas 4,87 persen, terakhir SD (Sekolah Dasar) dengan 2,88 persen.
Baca juga Tips jika anda ingin sukses di berbagai bidang
Suharyanto juga mengatakan "Kualitas lulusan SMK masih menjadi pekerjaan rumah. Masih terjadi miss match antara yang dipelajari di sekolah dengan lowongan yang ada, sehingga kualitas ini yang harus dibenahi,".
Dan jumlah pengangguran terbesar ada di Kota Banten dengan TPT sebesar 8,92 persen. Untuk urutan kedua ditempati oleh Jawa Barat dengan 8,89 persen, dan ketiga adalah Kalimantan Timur dengan TPT sebesar 7,95 persen.
Salah satu hal yang dapat mengangkat perekonomian masyarakat di suatu kota adalah dengan berkembangnya tingkat pariwisata yang menarik minat wisatawan. Seperti yang Suharyanto tegaskan "Tapi di Bali yang terendah dengan tingkat pengangguran 1,89 persen, itu terkait dengan pariwisata. Kalau pariwisata berkembang, makin banyak tenaga kerja yang terserap dan pariwisata sangat luas cakupannya,".