Sekitar 48 ribu Sekolah belum Menikmati Akses Internet. Pada zaman serba canggih dan serba modern seperti sekarang ini, pendidikan mengenai pemanfaatan teknologi ke arah yang lebih baik sangatlah diperlukan. Segala informasi bisa didapatkan melalui Internet. Hal ini sangat memudahkan seorang siswa, dimana mereka dapat mencari sebuah informasi dengan mudah. Namun, ternyata tidak semua sekolah di Indonesia memiliki akses Internet di Sekolahnya.
Internet masuk sekolah. foto: SDN 3 Tlogosari Sumbermalang |
Sekolah Belum Menikmati Akses Internet. Data dari Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbu) Republik Indonesia ada sekitar 48 ribu sekolah dari 165 ribu total sekolah yang dikelola oleh Kemendikbud RI saat ini tidak memiliki akses Internet.
"48 ribu sekolah itu, nggak ada akses Internet," kata Ari Santoso selaku Kepala Pusat TIK Kemdikbud dalam acara Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat (Kopi Darat) di kantor Kemendikbud, Jakarta seperti juga dilansir di Republika, Rabu (9/11).
Dari sekitar total 165 ribu sekolah di seluruh Indonesia, sebanyak 15 ribu sekolah sampai saat ini tidak mempunyai jaringan listrik. Dia menyebutkan bahwa prosentasi sekolah yang paling banyak mengalami kondisi seperti itu berada di luar Pulau Jawa. Sedangkan jumlah terbanyak di Pulau Jawa, berada di Banten, Pulau Jawa bagian selatan.
Ari Santoso juga menjelaskan bahwa sebenarnya sinyal Internet ada dimana-mana karena menggunakan pemancar satelit. Namun, alat untuk menangkap sinyal internetnya yang terbatas, karena sangat mahal, sekitar Rp. 30 juta perbulan per sekolah.
Ari juga menyayangkan banyaknya sekolah yang belum bisa mendapatkan akses Internet sampai saat ini. Kondisi seperti ini membuat sekitar tujuh generasi muda Indonesia kalah bersaing karena tidak didukung dengan fasilitas Internet dan Teknologi Informasi dan Komunikasi. "Jumlah siswa yang belajar nggak pake internet itu, tantangan berat kita," ujar dia.
Meskipun kenyataan ini sulit untuk diterima, namun Ari juga menolak apabila permasalahan akses internet ini adalah salah satu kesalahan dari Kemendikbud. Sebab, akses internet merupakan pekerjaan antar Kementerian/Lembaga. "Kami sudah sampai ke Bappenas, dana Kemkominfo Insya Allah bisa diselesaikan. Mereka gunakan satelit, tapi sulit di Papua, karena ketinggian pohonnya lebih tinggi dari antenanya," ungkapnya.
Tantangan negara Indonesia terkait dengan akses internet sebenarnya bukan hanya terletak pada tersedianya infratruktur saja. Namun, Bagaimana masyarakat di Indonesia dapat memanfaatkan dunia Teknologi Informasi dan Komunikasi ini sebagai jalan untuk dapat berkreasi dan berinovasi. "Kita harusnya berpikir, TIK bukan hanya untuk pendidikan. Namun, bagaimana menggunakan TIK untuk berinovasi," tutup Ari.