Tempat Pelelangan Ikan dikunjungi oleh 53 siswa dan empat gurunya dari ISS - Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada Selasa mendapat tamu dari School Singapore (ISS), sebanyak 53 siswa diajak berkunjung ketempat tersebut untuk mempelajari perdagangan hiu martil yang didapat dari tangkapan nelayan daerah tersebut.
Bruce Vaughan, salah satu guru yang membawa mahasiswanya ke NTB ini mengatakan "Tujuan kami ke Lombok agar siswa kami bisa belajar dan lebih sadar tentang konservasi" dikutip dari Antaranews.com.
Mereka datang dengan mendapatkan dukungan dan difasilitasi oleh The Dorsal Effect, Wildlife Conservation Socety (WCS), dan Balai Pengelolaan Sumber Daya Perikanan dan Laut (BPSPL) Denpasar Wilayah Kerja NTB.
Mereka diajak melihat langsung bagaimana aktivitas dari setiap nelayan yang memperdagangkan hiu martil di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tanjung Luar, dan menyaksikan langsung pengolahan hiu martil di Desa Rumbuk, Kabupaten Lombok Timur.
Bruce merasa tertarik dengan Lombok terutama tempat pelelangan ikan hiu martil setelah mendapatkan informasi tentang Tempat Pelelangan ikan hiu martil di Lombok dari The Dorsal Effect yang berpusat di Singapura dan sedang menjalankan program di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Dia juga menyampaikan ketertarikan dari siswanya yang merasa mendapat pengalaman lapangan yang diperoleh, tidak hanya tentang Tempat Pelelangan hiu martil tepi juga dari sisi sosial ekonomi dan kultur budaya masyarakat nelayan Desa Tanjung Luar.
Seperti yang dikatakannya berikut "Ini benar-benar pengalaman baru untuk siswa kami karena melihat langsung proses perdagangan dan proses pengolahan menjadi beberapa jenis produk makanan olahan, salah satunya sate hiu martil".
Selain mendapat dukungan dari banyak pihak, kegiatan berkunjung ke suatu negara selama satu minggu adalah kegiatan rutin yang dilakukan oleh guru dan siswan dari ISS.
Tujuan dari kegiatan ini adalah memperlajari budaya dan perspektif baru tentang dunia, dan lingkungan. Dari kegiatan ini diharapkan para siswa mampu terinspirasi untuk ikut serta dan berkontribusi melakukan hal-hal positif bagi sesama.
"Kami sudah berkunjung ke Vietnam, Myanmar, dan Kamboja. Kalau ke Lombok, Indonesia, ini baru pertama kalinya. Kami tentu mempertimbangkan untuk mengajak siswa kembali ke Lombok untuk belajar hal lainnya," Tambah Bruce.
Mereka tidak hanya berkunjung ke TPI Tanjung Luar, setelah selesai kegiatan di TPI Tanjung Luar mereka diajak memahai proses penangkapan, pengolahan dan distribusi perdagangan hiu martil di Pulau Lombok, dari WCS NTB, di Mataram.
Baca juga Tiga pola penerimaan mahasiswa melalui jalur SNMPTN dan SBMPTN
Officer WCS NTB Made Dharma Ariawan menuturkan bahwa datangnya mahasiswa dan gurunya dari ISS adalah bagian dari strategi lembaganya untuk menginspirasi orang lain.
seperti yang dikatannya berikut "Tentu kami berharap para pelajar dari Singapura itu juga bisa tergerak melindungi jenis dan kawasan perairan laut yang perlu dilindungi, sehingga bisa menginspirasi orang lain".
53 siswa dan empat gurunya dari ISS berada di Lombok selama empat hari penuh.
Setelah acara yang mereka rencanakan selesai mereka juga menyempatkan diri berbagi pengetahuan dengan murid-murid di salah satu SMP Negeri di Tanjung Luar, Kabupaten Lombok Timur.