Dua mahasiswa asal Indonesia mampu menaklukkan Gunung Vinson Massif - Mangadar Situmorang, Rektor Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) mengatakan rasa bangganya atas pencapaian dua mahasiswinya yang mampu menaklukkan Gunung Vindon massif di Antartika.
Kedua mahasiswinya itu adalah Fransiska Dimitiri Inkiriwang (Didi) dan Mathilda Dwi Lestari (Hilda) yang bergabung dalam misi The Women of Indonesia's Seven Summits Expedition Mahitala Universitas Katolik Parahyangan (WISSEMU).
Berikut yang dikatakan oleh Mangadar untuk kedua mahasiswinya tersebut "Secara khusus Unpar menyampaikan rasa bangga sekaligus terharu pada Didi dan Hilda atas prestasi mencapai Gunung Vinson Massif yang merupakan puncak ke lima dari tujuh puncak (gunung tertinggi di tujuh benua) yang akan diraih", dikutip dari Okezone.com.
Dan ini bukan pertama kalinya kedua mahasiswinya tersebut menaklukan sebuah gunung, sebelum ini mereka sudah berhasil menaklukkan beberapa gunung diantaranya, Gunung Cartensz Pyramid (Papua), Gunung Elbrus (Rusia), Gunung Kilimanjaro (Afrika) dan Gunung Aconcagua (Argentina). Mangadar mengakui bahwa tidak mudah menaklukkan gunung-gunung tersebut, butuh perjuangan yang luar biasanya untuk bisa mencapai puncak Gunung Vinson Massif.
"Prestasi yang luar biasa itu hanya bisa diraih dengan konsistensi dan kegigihan, serta perjuangan pantang menyerah" terangnya.
Mangadar mengatakan dari prestasi yang telah dicapai oleh mahasiswinya tersebut membuktikan bahwa perempuan Indonesaia adalah perempuan yang tangguh, maka dari itu dia berharap kedua mahasiswinya mampu menjadi inspirasi bagi perempuan lainnya untuk mencapai kesuksesan di segala bidang.
"Mereka adalah perempuan-perempuan tangguh yang bisa menunjukkan bahwa para wanita Indonesia memiliki potensi yang luar biasa untuk leading, leadership, kepeloporan, kejuangan, dan itu sudah ditunjukkan oleh Hilda dan Didi" tambahnya.
Baca juga Universitas harus lebih unggul dari SMK di bidang Pengembangan Teknologi
Mangadar juga mengatakan bahwa dia sangat menghawatirkan kedua mahasiswanya tersebut yang sedang mendaki tujuh puncak gunung tertinggi di tujuh lempeng benua itu. Dia mengaku khawatir karena mereka tidak memiliki postur yang ideal untuk melakukan hal tersebut apalagi mereka berdua adalah seorang perempuan.
Tapi kedua mahasiswanya tersebut mampu memupus rasa khawatir dari rektornya tersebut. Dan kini mereka berdua telah sukses menaklukkan Gunung Vinson Massif, dan kedua akan segera menyelesaikan dua misi terakhirnya yaitu mendaki Gunung Everest di Nepal dan Gunung Denali di Alaska.
"Yang luar biasa spiritnya mereka. Keteguhan, kegigihan, itu yang saya kira jadi kekuatan utama mereka, dan kami sangat bangga dengan pencapaian mereka itu" jelasnya.