Ciri-ciri Orang yang memiliki Kecerdasan Emosional (EQ) bagus - Emotional Quotient (EQ) atau biasa disebut dengan kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk mengenali, mengekspresikan, dan mengelola emosi, baik emosi dari dirinya sendiri maupun emosi dari orang lain. Semua itu dilakukan dengan tindakan yang konstruktif, yang berkemampuan mempromosikan (meningkatkan) kerja sama sebagai tim yang mengacu pada hasil bukan pada konflik.
ilustrasi by: crackmymba.com |
Komponen penentu EQ bagus - Untuk menentukan tingkat kecerdasan emosional (EQ) seseorang tergolong sulit untuk bisa akurat, karena tidak ada ukuran yang pasti seperti untuk mengetahui kecerdasan intelektual (IQ) seseorang yang bisa dilihat dari hasil test inteligensinya. Kecerdasan emosional ini berkaitan erat dengan indra perasa seseorang, oleh karena itu untuk mengetahuinya lebih tepat dapat diukur dengan perasaan (feeling). Namun, sebenarnya kita bisa melihat tingkat EQ seseorang dari beberapa komponent penentunya. Seseorang yang mempunyai kecerdasan emosional yang baik akan dapat dikenali melalui lima komponen dasar, yaitu sebagai berikut:
Komponent Dasar Penentu Tingkat EQ Seseorang
1. Pengenalan Diri (Self-awareness) - Pengenalan diri ini adalah kemampuan seseorang dalam mengenali emosi dirinya dan penyebab dari pemicu emosi tersebut. Jadi, orang yang memiliki kemampuan emosioal (EQ) bagus dia mampu mengevaluasi dirinya sendiri / menginstropeksi dirinya dan mendapatkan informasi untuk melakukan suatu tindakan koreksi. Orang yang mempunyai sifat pengenalan diri yang baik biasanya mudah untuk bangkit dan menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.
2. Penguasaan Diri (Self-regulation) - yakni seseorang yang mempunyai pengenalan diri yang baik dapat lebih terkontrol dalam membuat tindakan agar lebih hati-hati, akan berusaha untuk tidak impulsif (menuruti hawa nafsu). Orang tersebut bukan menyembunyikan emosinya melainkan dia mampu mengendalikan emosinya.
3.Motivasi Diri (Self-motivation) - yakni ketika sesuatu berjalan tidak sesuai dengan rencana, seseorang yang mempunyai kecerdasan emosional tinggi tidak akan bertanya, "Apa yang salah dengan saya atau kita?" Sebaliknya ia bertanya, "Apa yang dapat kita lakukan agar kita dapat memperbaiki masalah ini?"
4. Empati (Empathy) - yakni kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mengenali dan memahami perasaan orang lain dan merasakan apa yang oran lain rasakan jika dirinya sendiri berada pada posisi tersebut.
5. Hubungan yang Efektif (Effective relationship) - dengan adanya empat kemampuan tersebut, seseorang dapat berkomunikasi dengan orang lain secara lebih efektif. Kemampuan untuk memecahkan masalah bersama-sama lebih ditekankan dan bukan pada konfrontasi yang tidak penting, yang sebenarnya dapat dihindari. Orang yang mempunyai kemampuan intelegensia emosional yang tinggi mempunyai tujuan yang konstruktif dalam pikirannya.
Baca Juga: Apakah kecerdasan IQ, EQ dan SQ itu?
Seseorang yang memiliki EQ rendah, dapat ditandai dengan hal berikut: Mempunyai emosi yang tinggi, cepat bertindak berdasarkan emosinya, dan tidak sesitif terhadap perasaan orang lain. Mereka biasanya mempunyai kecenderungan untuk menyakiti dan memusuhi orang lain.
Baca Juga: TIPS meningkatkan Kecerdasan Otak
Dalam hubungan kerja, mereka yang mempunyai EQ tinggi sangat diperlukan, terlebih dalam tim untuk mencapai tujuan tertentu, antara lain:
- Kesadaran diri
- Pengendalian diri
- Motivasi menjadi yang istimewa
- Kepekaan terhadap orang lain
- Keterampilan sosial
Sebaiknya orang tua dan para pendidik harus memupuk kecerdasan emosional sejak dini. Namun disayangkan, masih banyak orang yang kurang memahami kecerdasan emosional (EQ) ini. Mereka punya mata hanya untuk melihat tetaapi tidak untuk memperhatikan; punya perasaa hanya untuk merasakan tetapi tidak untuk menyadari; punya telinga hanya untuk mendengar tetapi tidak untuk mendengarkan dan seterusnya.