Kecerobohan di pendaftaran SNMTN - Kini Proses Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) telah sampai di tahap pengisian Pangkalan Data Sekoah dan Siswa (PDSS) oleh sekolah. Oleh sebab itu, sekolah dianjurkan mengisi data dengan tepat dan teliti agar kemungkinan terjadi kesahalan sangat kecil.
Bimo Aksono, Sekretaris Pusat Informasi dan Humas Universitas Airlangga (Unair), mengatakan bahwa banyak sekolah calon peserta yang tidak melakukan proses pengisian data PDSS, padahal data yang diisikan bersifat penting, karena ini dari data di proses PDSS adalah Nilai dari semester pertama hingga kelima.
Seperti yang dikatakannya berikut pada Sabtu (21/01/2017) "Banyak kasus yang lupa tidak mengisi lagi, niatnya diloncati dulu karena bisa diisi nanti, tapi kelupaan, maka secara administrasi dinyatakan gagal" dikutip dari okezone.com.
Panitia pusat SNMPTN 2017 telah mengantisipasi kecerobohan tersebut dengan cara memberikan surat pernyataan yang bertujuan agar pengisian data siswa dilakukan dengan hati-hati, surat pernyataan tersebut ditujukan kepada para kepala sekolah atau penanggung jawab pengisian PDSS.
"Pada akhir pengisian, kepala sekolah harus mengisi surat pernyataan" tambahnya.
Baca juga Pihak ITS tolak calon mahasiswa yang meletakkan ITS di posisi kedua
Dia juga menjelaskan tentang proses verifikasi data yang berisi tentang prestasi akademis siswa yang akan diisikan oleh sekolah menggunakan NISN dan password yang telah diberikan. Jika proses verifikasi belum terselesaikan atau sekolah belum selesai finalisasi pengisian data, maka siswa yang mendaftar tidak dapat melihat PDSS.
Tambahnya lagi menjelaskan proses pendaftaran "Para siswa calon peserta harus berhati-hati dalam mengecek data dari sekolah karena data yang diisikan dianggap benar, dan tidak dapat diubah setelah waktu verifikasi berakhir. Apabila ada kesalahan data calon mahasiswa akan dianggap gagal walaupun diterima di SNMPTN".